Salah satu komponen untuk menilai keuangan perusahaan adalah rasio likuiditas. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban lancaranya dengan menggunakan aktiva lancarnya. Likuiditas merupaka kunci utama dalam upaya mempertahankan suatu usaha agar dapat bertahan. Kas, Penjualan dan piutang adalah salah satu dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi likuiditas karena jika perusahan melkaukan penjualan secara tunai maka akan berpengaruh terhadap kas sedangkan jika perusahan melakukan penjualan secara kredit maka akan berpengaruh terhadap piutang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat likuiditas pada PT. Unilever Indonesia Tbk periode tahun 2006-2013. Penulis mengggunakan data sekunder dalam penelitian ini, hal ini dilakukan dengan cara mengambil data secara tidak langsung (melalui website resmi berupa neraca dan laporan laba rugi periode tahun 2006-2013). Analisis yang digunkaan adalah uji t, regresi linear berganda, analisis korelasi parsial dan analisis korelasi simultan dengan menggunakan program SPSS versi 20.0. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dnegan menggunakan program tersebut, penulis menemukan bahwa arus kas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap likuiditas, pertumbuhan penjualan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas, dan perputaran piutang secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap likuiditas. Sedangkan secara simultan arus kas, pertumbuhan penjualan, dan perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap likuiditas pada PT Unilever Indonesia Tbk periode tahun 2006-2013.