Industri manufaktur di indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat baik. pertumbuhan ini tidak terlepas dari peran pemerintah dalam memberikan fasilitas, pengunaan teknologi cangih dan aktif melakukan riset untuk manciptakan inofasi. namun perusahaan memerlukan dana yang besar ketika ingin meningkatkan teknologinya dan menciptakan inovasi. perusahaan dapat mengambil sesuatu kebijakan untuk menahan keuntungan yang diperolehnya sebagai laba di tahan agar usahanya dapat bertumbuh dan membagikan kebijakan deviden perusahaan tidak boleh hanya mementingkan peningkatan dari usahanya saja tetapi juga harus memperhatikan kesejahteraan dari para investor. Presentasi laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden dihitung dengan mengunakan deviden payout ratio. penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh Return On Asset , Asset Grown , Cash Position, dan debt to equity terhadap deviden payout ratio baik secara parsial atau simultan. Metode penelitian yang digunakan adalah asosiatif atau korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang bergerak pada sektor manufaktor yang terdaftar di bursa efek indoensia . di dalam pengambilan sampel, peneliti mengunakan metode purposive sampling dengan sebayak 45 hasil penelitian menunjukan Return on Asset dan Cash Position secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhasap Deviden Payout Ratio. Debt To Equity Ratio secara parsial memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Devident Payout Ratio. Debt to Equity Ratio secara parsial memiliki pengaruh negatifdan signifikan terhadap devident Payout Ratio. Return on Asset, Asset Grown, Cash Position dan Debt to Equity Ratio secara simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap deviden payout ratio