Rasio perputaran aktiva tetap digunakan oleh manajemen perusahaan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva tetap perusahaan. Semakin tinggi rasio perputaran aktiva tetap maka semakin efisien perusahaan dalam memanfaatkan aktiva tetap yang dimiliki. Laba bersih yang dihasilkan perusahaan para pemegang saham dapat memperhitungkan seberapa besar pengembalian atas modal yang didapatkan. Perputaran laba bersih (NPM) menunjukkan seberapa besar presentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh perputaran aktiva tetap dan perputaran laba bersih terhadap rentabilitas modal saham pada PT sampoerna Agro Tbk periode tahun 2007-2013. Penulis menggunakan data sekunder dalam penelitian ini (melalui website resmi berupa neraca dan laporan laba rugi periode tahun 2006-2013). Analisis yang digunakan adalah uji t, regresi linear berganda, analis korelasi parsial dan analis korelasi simultan dengan menggunakan program SPSS versi 20.0. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa perputaran aktiva tetap dan perputaran laba bersih berpengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap rentabilitas modal saham pada PT Sampoerna Agro Tbk periode tahun 2007-2013.