Aktiva tetap merupaka salah satu bagian utama aktiva perusahaan, dan karenanya signifikan dalam peyajian posisi laporan keuangan. Lebih lanjut lagi, penentuan apakah suatu pengeluaran merupakan suatu aktiva atau beban dapat berpengaruh signifikan pada hasil operasi yang dilaporkan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus mempunyai perencanaan dan keputusan pemilihan metode pengadaan aktiva tetap yang tepat. Penelitian ini melakukan perbandingan terhadap metode pengadaan aktiva tetap berupa kendaraan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Aspek yang diuraikan meliputi analisis laporan keuangan dengan metode pengadaaan kendaraan secara menyewa. Metode pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan, penelitian lapangan, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, pemilihan metode pengadaan aktiva tetap kendaraan PT. X belum maksimal. PT. X harus melakukan pemilihan metode pengadaan kendaraan yang efektif terhadap penghasilan kena pajak dan kinerja neraca. Proyeksi pengadaan aktiva tetap kendaraan secara sewa pada tahun 2008 aktiva tetap kendaraan PT. X hanya kendaraan operasional. Penghasilan kena pajak sebesar Rp 14.126.261.781,- meningkat sejumlah Rp 529.115.340,- menjadi sebesar Rp 14.655.377.121,-. Hasil berlawanan didapat saat proyeksi pengadaan aktiva tetap kendaraan sewa pada tahun 2009, dimana aktiva tetap kendaraan PT. X bertambah 2 unit dengan kendaraan mewah. Penghasilan kena pajak tahun 2009 sebesar Rp 19.236.063.393,- mengalami penurunan Rp 337.677.643,-. menjadi Rp 18.898.385.750,-. Kinerja neraca PT. X tahun 2008 dan 2009 secara keseluruhan tidak mengalami peningkatan ataupun penurunan yang drastis. Jika manajemen PT. X memutuskan untuk melakukan pemaksimalan laba, perlu diperhatikan bahwa beban pajak akan menjadi lebih besar sehigga diperlukan perencanaan pajak dari sisi yang lain.